Rekomendasi Band Rock n Roll Yang Sedang Populer
Royg Biv – Saat ini musik sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, hampir semua aktivitas kita diiringi oleh musik. Mulailah dengan bekerja, belajar, dan bahkan musik dapat menjadi teman saat Anda sedang menghadapi kemacetan lalu lintas.
Seiring dengan perkembangan zaman, dunia musik terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan di segala aspek termasuk genre. Di Indonesia terdapat banyak genre musik yang bisa kita nikmati dan akses dengan mudah seperti pop, jazz, R&B, metal, rock dan lain-lain.
Keberagaman genre musik merupakan hasil inovasi para musisi yang terus berupaya menghasilkan menu musik yang cocok untuk semua kalangan. Beragamnya minat dan selera pendengar tentunya menghasilkan industri pasar musik yang beragam, salah satu genre yang memiliki banyak pendengar dan bisa dibilang sangat populer di Indonesia adalah genre musik rock.
Nah, kali ini saya ingin membagikan tiga rekomendasi wishlist lagu-lagu band rock yang pernah saya dengarkan, yang mungkin bisa memuaskan hasrat Anda akan chow band rock Indonesia berkualitas internasional.
The S.I.G.I.T
Band rock Indonesia pertama yang saya rekomendasikan adalah The SIGIT band, The SIGIT sendiri adalah singkatan dari (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent), dengan ciri khas gaya hippie rambut panjang, jaket denim, celana cutbray atau bootcut.
Gaya bohemian para anggota grup SIGIT membawa kita seolah-olah mendobrak ruang masa lalu dari tahun 70-an hingga 90-an. Bisa dibilang grup ini cukup bagus dalam menghidupkan musik rock n roll di era musik rock n roll. milenium baru di Indonesia. Band asal Bandung ini mencoba menghadirkan sound rock tahun 70-an ala Led Zeppelin vintage yang kerap bernada garage rock ala The Stooges.
Grup ini beranggotakan Rektivianto “Rekti” Yoewono (vokal, gitar), Farri Icksan Wibisana (gitar), Aditya “Adit” Bagja Mulyana (bass) dan Donar “Acil” Armando Ekana (drum). Mereka memiliki tiga album studio dan dua EP: Visible Idea of Perfection (2007) dan Detourn (2013); S.I.G.I.T. (2004) dan Disleksia dipisahkan dan diterbitkan secara terpisah pada tahun 2009 dan 2011.
Gaya bermain yang mereka gunakan tidak hanya sekedar mobil, band rock and roll ini memiliki filosofi tersendiri dalam berpenampilan. Menurut Rekti, tampil dengan rambut panjang, jenggot, dan celana pendek paling cocok untuk mereka yang bernada musik 70-an.
Tak hanya nyentrik dari segi tampilan, The SIGIT juga punya cara tersendiri dalam menggarap lirik lagunya. Bahkan sejak album musik pertama mereka, mereka selalu menulis lirik dalam bahasa Inggris.
Tidak ada atau mungkin tidak ada lirik lagu mereka yang berbahasa Indonesia. “Sejauh ini semua lirik kami dalam bahasa Inggris karena sesuai dengan pesannya. Kami juga tidak puas membuat lirik bahasa Inggris,” kata Rekti, yang menggubah lirik lagu bersama Farri. Mengenai penggunaan bahasa Inggris, Rekti punya alasan tersendiri: “Bahasa adalah hal yang sensitif, kami ingin menyampaikan pesan tetapi tidak menyinggung. Selain itu, SIGIT lebih fokus pada instrumen, yang kami prioritaskan pada nada.
Kelompok penerbang roket
Rekomendasi lagu rock and roll kedua dari saya adalah Rocket Flying Group, band yang sering disebut KPR ini memiliki pengikut setia dengan julukan Pencarter Rocket. Rocket Pilot Group adalah grup dari Jakarta yang dibentuk pada tahun 2011.
Band rock ini beranggotakan John Paul Patton (bass/vokal), Rey Marshall (gitar/vokal), dan Igusti Vikranta (drum/paduan suara). Nama grup ini terinspirasi dari lagu utama “Mencarter Rocket” milik duo Kribo.
Musik yang mereka ciptakan sangat dipengaruhi oleh band-band seperti Led Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, Hawkwind dan Pink Floyd. Beberapa album yang pernah mereka kerjakan antara lain: Shouts of Boys (2015), HAAI (2015), Galaksi Palapa (2018).
Banyak lagu-lagunya yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari yang sederhana. Jika lagu-lagu Rocket Flying Group sebelumnya seperti Mati Muda berkisah tentang perkelahian antar pelajar.
Sementara “Anjing Jalanan” berkisah tentang kerasnya kehidupan kota besar, “Mengejar Setan” adalah kisah kenangan masa kecil yang biasa dirasakan banyak orang di Indonesia.
Lirik sederhana dengan nada musik rock and roll yang kuat. Rocket Aviation Group dengan gencar merilis single Dikejar Setan, single yang bercerita tentang seorang ayah yang memarahi dia yang seolah menakuti anak-anak untuk pulang sebelum matahari terbenam karena banyak setan.
Hal-hal tersebut membuat unik bahwa lagu-lagu Rocket Flying Group selalu mengambil latar belakang hal-hal yang biasa terjadi dan seringkali kita merasakan kisah hidup selalu berputar seperti roda yang berputar.
Semua itu dijadikan modal untuk berubah menjadi lagu rock sabbatical yang cepat dan catchy, yang mampu membuat semua orang berjungkir balik hingga massa lepas kendali.
Mooner
Band ketiga yang layak masuk wishlist rock n roll kalian adalah Mooner, Mooner bisa dibilang sebagai band alternatif dari berbagai band seperti The Slave, Sigmun dan The SIGIT. Mooner terdiri dari Rekti (bass), Absar (gitar/vokal), Marsella (vokal) dan Tama (drum, vokal).
Mooner adalah grup di bawah label Bhang Records. Grup dengan staf campuran ini lahir ketika Rekti (The SIGIT), kembali bermain skateboard setelah 5 tahun, tidak pernah bermain dengan Absar (Riff) untuk mengeksplorasi kebutuhan pelatihan musiknya di Skateboarding.
Dalam proses mengarang musik, ternyata karyanya berpotensi menjadi proyek musik tersendiri. Oleh karena itu, Rekti dan Absar menggandeng Tama (Sigmun) untuk mengisi posisi drum, berubah dari yang semula trio menjadi kuartet dengan kehadiran Marshella Safira (Sarasvati) sebagai vokalis Mooner.
Mooner membutuhkan waktu setahun untuk menyelesaikan 12 lagu untuk album Tabiat, di Red Studio Bandung. Album Tabiat dibuat di waktu senggang di luar pekerjaan utamanya sebagai anggota band untuk setiap anggota.
Alhasil, album Tabiat tampil dengan kualitas nada yang sangat berbeda dari karakter asli keempat staf Mooner. Nada musik Mooner sangat dipengaruhi oleh band-band yang dirilis oleh Vertigo dan Akarma Records, hingga band-band rock lokal tahun 70-an seperti AKA dan Panbers.
Referensi: