Fungsi dan Tahapan Proses Siklus Air Lengkap

Royg Biv – Siklus air merupakan proses siklus yang berlangsung terus menerus dan tidak pernah berhenti, dari air di darat berubah menjadi awan dan kemudian berubah menjadi hujan. Siklus air akan terus berlanjut selama bumi atau dunia ini masih ada. Hal ini dikarenakan makhluk hidup di bumi ini sangat membutuhkan air terutama air bersih, sehingga siklus air dapat mengkonsumsi air kotor kembali.

Manfaat siklus air ini antara lain sebagai berikut:

– untuk mengatur suhu lingkungan
– menciptakan hujan
– mengatur perubahan cuaca
– menciptakan keseimbangan dalam biosfer bumi.

Air sendiri merupakan salah satu senyawa terpenting yang mendukung kehidupan di alam semesta. Tanpa air, manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup. Ketersediaan air di bumi ini harus dijaga karena kerja alam melalui siklus air. Peran penting air inilah yang mendukung keberadaan kehidupan di alam semesta ini. Di bumi tercinta ini, air berperan sebagai pendukung dalam proses fotosintesis dan proses pertumbuhan suatu tumbuhan. Bagi hewan dan manusia, air sangat diperlukan untuk pengangkutan zat pada hewan.

Dan pada manusia, tumbuhan dan hewan tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Ketersediaan air di bumi dapat dipertahankan karena adanya siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi berjalan secara sistematis melalui berbagai proses interaksi antar komponen abiotik dalam suatu ekosistem.

Fungsi air

Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupan. Tumbuhan membutuhkan air untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis kemudian akan digunakan oleh organisme lain untuk bertahan hidup. Manusia dan hewan membutuhkan air untuk diminum. Air merupakan komponen penting dalam transfer zat seperti N, S, P dalam siklus biogeokimia.

Berikut beberapa keistimewaan air, diantaranya sebagai berikut:

– Sebagai pelarut
– Kontrol suhu tubuh
– Pengatur tekanan osmotik sel
– Sarana pengangkutan zat dalam tubuh (darah)
– Bahan baku untuk fotosintesis
– Untuk orang-orang; air minum, mandi, cuci, irigasi, pembangkit listrik, dan juga pariwisata.

Siklus air

Dalam kaitan dengan siklus air ini, air melalui 7 proses yang berjalan secara sistematis dan teratur. Ketujuh proses tersebut meliputi penguapan, transpirasi, sublimasi, kondensasi, pengendapan, limpasan, dan infiltrasi. Pelajari lebih lanjut di sini.

Tahapan proses siklus air

1. Penguapan

Awal dari proses siklus air diawali dengan proses penguapan. Evaporasi sendiri merupakan proses penguapan air di permukaan akibat energi panas sinar matahari yang menjalar ke bumi. Air dalam bentuk cair yang terdapat di lautan, danau, sungai, darat dan lain-lain akan berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Semakin besar energi panas matahari yang dilepaskan ke bumi, semakin besar pula laju penguapannya.

2. Transpirasi

Tidak hanya langsung dari sumber airnya, proses penguapan dalam siklus air di permukaan bumi juga dapat berlangsung di jaringan tumbuhan. Dalam hal ini, disebut juga transpirasi. Proses transpirasi adalah akar tanaman yang menyerap air dan bersirkulasi ke daun untuk fotosintesis. Air dari hasil proses fotosintesis selanjutnya akan dikeluarkan melalui stomata sebagai uap air.

3. Sublimasi

Sublimasi adalah proses dimana es akan berubah menjadi uap air tanpa mengalami fase cair. Sublimasi juga berperan dalam pembentukan uap air di udara. Sumber air terpenting dalam proses sublimasi adalah lapisan es dari Kutub Utara, Kutub Selatan dan juga es di pegunungan. Proses sublimasi ini akan lebih lambat dibandingkan dengan proses penguapan.

4. Kondensasi

Ketika air di seluruh bumi menjadi uap air, uap air berikutnya akan naik ke lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air kemudian akan berubah menjadi partikel es yang sangat kecil karena pengaruh suhu udara yang rendah. Proses ini dikenal sebagai proses kondensasi.

5. Presipitasi (Presipitasi)

Presipitasi atau yang juga dikenal dengan presipitasi adalah awan uap air yang telah mengembun dan kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Karena pengaruh perubahan suhu atau angin panas. Jika suhunya sangat rendah, yaitu di bawah 0 derajat, tetesan air akan jatuh sebagai salju atau hujan es. Melalui proses pengendapan ini, air kemudian akan masuk kembali ke litosfer bumi.

6. Limpasan

Limpasan adalah proses dimana air akan mengalir dan bergerak melintasi permukaan bumi. Air kemudian akan bergerak dan berpindah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah melalui saluran seperti sungai dan parit dan masuk ke danau, laut dan samudra. Dalam proses limpasan ini, air kemudian akan masuk kembali ke lapisan hidrosfer.

7. Infiltrasi

Setelah hujan turun, tidak semua air mengikuti tahap limpasan ini. Beberapa dari mereka akan meresap ke dalam tanah. Air kemudian akan mengalir dan air tanah. Dan air yang menembus tanah dikenal sebagai air resapan.

Referensi:

https://wartapoin.com/