Penyebab Diare terkait dengan masalah pencernaan. Sebagian besar penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit. Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebab Diare.
Gejala diare bisa terjadi 2 hingga 3 hari. Ini sebabnya penting mengetahui penyebab Diare. Berikut ini ada sejumlah virus penyebab Diare yang yang dapat anda pahami.
- Virus
Virus penyebab Diare yang cukup sering ditemui. Virus yang dapat menyebabkan diare termasuk virus Norwalk (juga dikenal sebagai norovirus), adenovirus enterik, astrovirus, cytomegalovirus dan virus hepatitis.
Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak. Virus yang menyebabkan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) juga telah dikaitkan dengan gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan diare.
- Bakteri dan parasit
Paparan bakteri patogen, seperti E. coli atau parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi, bisa menjadi diare.
Organisme yang paling sering diidentifikasi menyebabkan diare adalah Escherichia coli (paling umum di seluruh dunia), Shigella, Salmonella, Campylobacter (paling umum pada anak-anak), Yersinia, dan Clostridium spp. Bakteri ini bisa hadir pada makanan dan menyebabkan gejala keracunan makanan.
- Obat-obatan
Banyak obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan Diare. Antibiotik mengurangi infeksi dengan membunuh bakteri jahat, tetapi juga membunuh bakteri baik.
Ini mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus dan menjadi penyebab diare atau infeksi yang tumpang tindih seperti C. diff. Obat lain yang menyebabkan diare adalah obat anti kanker dan antasida yang mengandung magnesium.
- Intoleransi laktosa
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya. Orang yang mengalami kesulitan mencerna laktosa bisa mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu.
Intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa menurun seiring bertambahnya usia.
- Fruktosa
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Kadang-kadang jenis gula ini ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Fruktosa dapat menjadi penyebab Diare atau diare pada orang yang kesulitan mencernanya.
- Pemanis buatan
Sorbitol, erythritol, dan manitol, merupakan pemanis buatan berupa gula yang tidak dapat diserap tubuh. Gula ini ditemukan dalam permen karet dan produk bebas gula lainnya. Pemanis buatan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang sehat.
- Makanan pedas
Makanan pedas adalah salah satu penyebab paling umum yang disebabkan oleh makanan. Ini terutama mungkin dengan rempah-rempah kuat yang tidak biasa dicerna tubuh.
Cabai misalnya, kandungan yang disebut capsaicin bisa membuat panas perut. Capsaicin dapat mengiritasi lapisan lambung di dalam pencernaan. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, capsaicin dapat menyebabkan gejala mual, muntah, sakit perut, dan diare yang terasa membakar.
- Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) bisa menjadi penyebab Diare. IBS adalah gangguan yang memengaruhi usus besar. Gejala lain yang bisa muncul seperti sakit perut, gas, kembung, dan kram.
- Penyakit celiac
Beberapa orang akan diare karena penyakit celiac. Ini adalah kondisi autoimun yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses gluten dalam makanan. Gejala umum lainnya meliputi nyeri, kembung, kram, sembelit, penurunan berat badan, kelelahan, sakit kepala dan malabsorpsi.
- Malabsorbsi asam empedu
Malabsorpsi asam empedu terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap kembali asam dari kantong empedu. Gejala lain dari malabsorpsi asam empedu meliputi kembung, kram, nyeri, dan gas.