Cicilan Tanpa Jaminan: Strategi Keuangan yang Efektif
Punya bisnis tapi merasa stagnan dan tidak berkembang? Bagi para pelaku usaha kecil dan menengah mungkin pernah mengalami hal ini. Salah satu kunci untuk mengembangkan bisnis dimulai dari pondasi keuangan yang baik.
Banyak pelaku usaha yang gagal karena kurang dalam manajemen keuangan. Contoh kecil masih mencampur antara keuangan pribadi dengan bisnis sehingga tidak bisa dihitung dengan jelas pemasukan dan pengeluaran hanya dari bisnis saja.
Apalagi jika bisnisnya bermodalkan cicilan tanpa jaminan yang tetap harus dibayarkan setiap bulannya. Disinilah strategi keuangan berperan dalam mengembangkan sebuah usaha.
Lalu apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk memulai menentukan strategi keuangan yang tepat dalam usaha? Berikut ulasannya dengan ringkas;
Siapkan Dana Darurat
Berbisnis selalu dihadapkan dengan kondisi yang tidak pasti. Maka, salah satu jalan untuk melakukan tindakan preventif adalah dengan menyiapkan dana darurat.
Dana darurat yang paling ideal untuk sebuah usaha setidaknya bisa menutupi biaya operasional selama enam sampai dengan dua belas bulan.
Sehingga jika bisnis belum menunjukkan keuntungan yang signifikan, masih bisa ditopang oleh dana darurat tersebut. Apalagi jika ada strategi bagu dalam pemasaran untuk meningkatkan penjualan, diperlukan dana yang tidak sedikit.
Tak kalah penting adalah menyimpan dana darurat dalam tabungan yang bunganya tinggi namun tetap bisa diambil kapan saja dengan mudah.
Patuhi Anggaran yang Direncanakan
Kunci sukses dalam mengembangkan usaha ditopang juga dengan perencanaan keuangan yang tepat. Perencanaan harus diiringi dengan komitmen yang kuat terutama dalam membayar cicilan, sewa, vendor, serta asuransi yang diperlukan bagi karyawan.
Usaha harus tega untuk memangkas pengeluaran yang tidak efisien agar tetap bisa survive. Maka, tidak heran jika pada saat pandemi, banyak usaha yang merumahkan karyawan demi efisiensi keuangan. Itulah salah satu contoh nyata bagaimana peran anggaran agar usaha atau bisnis tetap bisa bertahan dalam kondisi sulit sekalipun.
Prioritaskan Asuransi Kesehatan
Seluruh karyawan utamakan mendapatkan asuransi kesehatan serta jaminan keselamatan kerja lewat BPJS TK. Dengan demikian, jika ada kondisi yang tidak diharapkan, keuangan usaha tidak terganggu dengan adanya hal-hal tersebut.
Banyak usaha yang bisa terbantu dalam kondisi sulit. Sehingga bisa meringankan beban karyawan yang sudah dianggap sebagai keluarga. Perlindungan keselamatan kerja juga penting karena bisa jadi kecelakaan kerja terjadi karena human error atau force majeure.
Bijak Ajukan Pinjaman
Kondisi ekonomi yang mulai pulih pasca pandemi menjadi salah satu pelajaran berharga dalam mengelola keuangan. Termasuk dalam mengajukan pinjaman dengan cicilan tanpa jaminan. Jangan sampai terjebak dengan iming-iming bunga rendah tanpa memastikan terlebih dahulu.
Hindari mengajukan pinjaman lewat jalur lembaga ilegal. Pastikan lembaga yang dipilih sudah terdaftar di OJK seperti Kredivo. Bunga rendah dan biaya transparan. Tenor cicilan sangat fleksibel hingga 12 bulan dengan bunga 2.6%. Limit pinjaman hingga Rp50 juta bagi member premium.
Pilih Investasi yang Aman
Usaha harus terus menerus tumbuh. Oleh karena itu, agar bisa mengembangkan usaha lebih besar lagi, biarkan keuntungan usaha juga bertumbuh dengan investasi.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih sehingga keuntungan usaha tidak hanya habis begitu saja.
Investasi bukan hanya tujuan pribadi tapi juga demi menjamin masa depan usaha yang dijalankan sehingga lebih berkelanjutan.
Apalagi dalam usaha terdapat keluarga-keluarga yang bergantung sehingga mereka pun harus dipikirkan agar usaha bisa memberikan manfaat yang lebih besar bukan hanya untuk konsumen tapi juga karyawannya.